Sabtu, 16 Oktober 2010

Produk sony ericsson

- Vendor Sony Ericsson hingga kini telah memproduksi ponsel pintar atau smartphone sebanyak 30 persen dari total produk mereka. Corporate Vice President Head of Asia Pacific Region Sony Ericsson Mobile Communication, Ian Gardner, Kamis (7/10/2010) mengatakan, pihaknya menargetkan, produksi ponsel pintar mereka pada 2015 mampu mencapai 54 persen dari total produk.

"Diharapkan 54 persen device yang dijual pada tahun 2015 adalah smartphone," katanya saat jumpa media di Jakarta. Sebanyak 30 persen dari total produk Sonny Ericsson yang merupakan ponsel pintar tersebut berbasis sistem operasi yang beragam.
"Sudah ada yang pakai android sistem, ada yang simbian, kita masih open. Masih kombinasi dari berbagai sistem operasi," tambah General Manager Sony Ericsson untuk Indonesia, Alino Sugianto dalam kesempatan yang sama.
Dikatakan pula oleh Alino, perkembangan ponsel pintar di Indonesia, akan lebih signifikan di banding ponsel biasa. Pertumbuhan smartphone di Indonesia meningkat sebanyak 40-45 persen dibanding tahun lalu. Ian menambahkan, pertumbuhan ponsel pintar di Indonesia akan sangat baik melihat banyaknya pengguna mobile internet di Indonesia.
"Sebanyak 20,8 persen global traffic di twitter itu dari Indonesia. Dan pengguna facebook di Indonesia mencapai 24,7 miliar," katanya. "Terjadi ledakan penggunaan perangkat komunikasi mobile dan hiburan di Indonesia," tambahnya.
Para pengguna smartphone di Indonesia kata Ian, memiliki tiga kebutuhan, yakni kebebasan memilihi seperti memilih aplikasi, simplixity, menyederhanakan pola hidup yang komplek, serta konektivitas yang tinggi.
"Terhubung kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun," imbuhnya. Untuk itulah Sonny Ericsson mencoba menjawab kebutuhan "smart user" dengan mengeluarkan sejumlah handset seri Xperia yang berfokus pada komunikasi dan hiburan.
"Experia, smartphone yang paling menghibur, mendengarkan kebutuhan konsumen, mendengarkan kebiasaan, gaya hidup konsumen, serta memperkuat produk," kata Ian yang bertanggung jawab atas kelangsungan bisnis Sony Ericsson di sejumlah negara Asia Pasifik itu.
Meskipun merupakan vendor yang terlihat gencar menggelontorkan ponsel pintar berbasis sistem operasi android, Sony Ericsson belum berniat untuk berfokus hanya pada satu sistem operasi, android untuk produknya.

Corporate Vice President Head of Asia Pacific Region Sony Ericsson Mobile Communication, Ian Gardner, mengatakan, pihaknya masih akan mempertahankan penggunaan beragam sistem operasi demi memberikan beragam solusi bagi pengguna.
"Kita akan melihat perkembangan ke depannya namun untuk saat ini kita masih mempertahankan sistem operasi yang berbeda karena sistem operasi yang berbeda juga menyediakan solusi yang berbeda untuk pengguna," ujarnya dalam temu media di Jakarta, Kamis (7/10/2010).
Meskipun demikian, Ian mengakui bahwa sistem operasi android berkembang pesat di Indonesia dan berpotensi untuk bersaing dengan sistem operasi lainnya seperti simbian. Melihat perkembangannya yang pesat dalam sebulan terakhir, sejumlah vendor smartphone di Indonesia, kata Ian, tampak berlomba-lomba mengedepankan produk android mereka.
"Android adalah sistem operasi yang jenius, cukup kuat dan berpotensi bersaing dengan OS lain," katanya. Hanya saja, kata Ian, pasar android di Indonesia masih tergolong kecil. Untuk itulah diperlukan edukasi masyarakat mengenai OS android tersebut."Dibutuhkan edukasi masyarakat untuk mensuport potensi android itu," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, general manager Sony Ericsson untuk Indonesia, Alino Sugianto menambahkan, banyak analis yang mengatakan bahwa sistem operasi android akan menjadi terdepan dalam beberapa tahun ke depan.
"Trennya selalu ke atas. Dunia fenomenanya telah mengarah ke sana. Banyak analis yang bilang andorid akan jadi OS besar karena memang selain open platform juga didukung banyak aplikasi," paparnya.
Sejak awal 2010 Sony Ericsson telah mengeluarkan empat handset berbasis androidnya yang tergabung dalam seri Xperia yang menghibur, yakni, Xperia X10, X 10 Mini, X10 Mini Pro, dan Xperia X8. 
sumber: tekno.kompas.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar